Lebaran Penuh Makan

Sabtu, 04 Oktober 2008 | | |

Allahu akbar .....Allahu akbar La ilaha illa-Llah wa-Llahu akbar,
Allahu akbar...... Allahu akbar Wa li-Llahi l-hamd."
Alhamdullilah :~ :~ :~ :~ :~ :z :z :z ,akhirnya hari itu telah tiba juga.Hari dimana semua umat islam mengumandangkan takbir.Pada hari Rabu,tanggal 1 Oktober 2008 adalah Hari Raya Idul Fitri 1429 H untuk seluruh umat Islam di Indonesia.Semua umat islam serentak melaksanakan solat IED berjamaah di tanah lapang atau di Masjid (Kecuali umat islam yang beraliran aneh-aneh itu,seperti di Jember yang sudah melaksanakan solat IED pada tanggal 30 September kemarin



Hari Lebaran I
Setelah solat IED,keluargaku tidak langsung melaksanakan aktivitas lainnya.Mereka melakukan ritual yang dilakukan setiap selesai solat IED.Ritual ini disebut Ritual Sungkeman (kayak mau nikah aja ya??).Ritual Sungkeman yaitu sang anak atau yang muda harus sungkem kepada orang yang paling tua (dikeluargaku orang yang paling tua adalah nenekku) dan meminta maaf kepada beliau atas segala kesalahan yang pernah mereka buat.Ritual ini selalu dilakukan setiap selesai solat IED oleh keluarga kami.Dan pada waktu inilah selalu diwarnai isak tangis dari keluarga kami.Menurutku ritual ini sangat bagus,karena pada kesempatan inilah yang tua maupun yang muda saling memaafkan kesalahan mereka sehingga mereka suci seperti bayi yang terlahir kembali. :y :y :y :y

Tidak lengkap rasanya tanpa ketupat lebaran di hari Idul Fitri.Namun dikeluargaku tidak pernah membeli ketupat.Tapi mereka membuat lontong yang tak biasa dijumpai orang lain.Yaitu lontong paha.Lontong ini besarnya sebesar paha anak kecil,tapi biasanya lontong dibungkus dengan daun pisang.Nah,supaya efisien dan murah Bulekku menggunakan plastic.Sebagai sayurnya ibuku telah membuat Tahu Campur di kuali besar.Sebenarnya aku tak yakin saudara-saudaraku bisa menghabiskan semuanya dalam satu hari.Ibuku selesai menghangatkan kuah Tahu Campur itu pada jam 07.30.Eh kemudian 15 menit kemudian saudara-saudaraku datang berbondong-bondong.Oh iya anak nenekku berjumlah 10.Masing-masing anak memiliki anak antara 1 sampai 4.Nah dari anak tersebut ada 3 yang sudah menikah dan mempunyai anak 1.Wah kebayang ramenya kayak gimana.Dari jam 07.45 sampai jam 11.00 ternyata tahu campur ibuku sudah habis,tinggal kuahnya yang masih banyak.Gimana gak habis tiap orang ada yang minta tambah 4 kali lah,minimal 1 kali.Bukannya mereka dari keluarga miskin dan gak pernah makan sih.Tapi kami adalah keluarga pemasak dan suka makan. :z :z :z :z

Setelah dhuhur datang mereka berpindah tempat kerumah anak nenekku yang ke dua.Tapi nenekku tidak ikut karena sudah tua sehingg gak kuat jalan.Di rumah Budheku kami disediakan makanan gudeg dan masih sama menggunakan lontong paha.Disana mereka juga masih makan,tapi aku tidak makan karena sudah penuh perutku.Setelah itu kami solat dhuhur berjamaah di masjid.Kami melanjutkan wisata kuliner kami ke rumah Bulekku.Di rumah itu kami masih disediakan makanan.Makanan di rumah Bulekku adalah Rawon.Namun Bulekku tahu perut mereka sudah hampir penuh sehingga rawonnya tidak diberi nasi atau lontong.Mereka hanya makan rawon saja.Tetapi nafsu makan mereka masih lahap.

Tepat jam 13.30 keluargaku pindah tempat lagi ke daerah Buring,tempat Paklekku.Ditempat ini kami dijamu oleh masakan Bulek Ninis,yaitu Jangan Jet.Kenapa disebut Jangan Jet??karena setiap selesai makan Jangan/masakan ini,langsung besoknya perut sang penikmat masakan ini akan terasa mulas dan buang air besar terus.Tapi aku tidak pernah mau memakannya,karena katanya masakan ini menggunakan cabe sebanyak 2 ons.Wuh terasa tuh pedasnya!!Tapi masakan yang aku suka yaitu Sambal Petis.Kebetulan Bulek Ninis mebuatkan masakan itu.Sambal Petis ini masakan yang isinya petis yang dimasak dengan telur masak/godhog dengan sedikit cabe.Rasa petisnya nancep banget!! :L :L Bulek Ninis juga memasak opor ayam juga,namun tidak menggunakan cabe

Hari II
Pada hari Kamis kami sekeluarga berencana mengunjungi tempat Paklek Hari yang berada di Bantur,Kabupaten Malang.Rumah Paklek Hari sangatlah besar dan megah.Di rumah besar itu kami disuguhi aneka kue kering.Sampai-sampai ada 12 macam jenis kue kering (Wow seperti koleksi saja!!).Pada jam 10.00 kami mulai dijamu dengan masakan yang sederhana tapi mewah.Kami dijamu dengan Lalapan ikan Mujair.Walaupun hanya lalapan tapi Mujair yang disediakan ada banyak dan ada dua jenis,yang digoreng biasa dan dipanggan dengan bumbu mentega kecap.Dan tak lupa sambal yang disediakan berjumlah 4 mangkok dan terisi penuh (Gila sambelnya banyak banget!!)Sampai-sampai Paklek Tono saja menghabiskan 1 mujair panggang dan 1 mangkok sambal sendiriran. :O :O

Setelah acara perjamuan usai,pada jam 12.30 sebagian keluargaku berkumpul dan mengadakan rapat.Rapat ini ditujukan untuk merencanakan acara Lamaran untuk mbakku.Mereka berkumpul di meja kotak,sehingga disebut Konfrensi Meja Kotak (heheheheheh!!).Ketika 45 menit berlangsung Susana rapat sangatlah serius.Eh ketika 5 menit berikutnya semua orang yang rapat banyak yang tertawa,karena Paklek Tono mulai meluncurkan guyonan yang segar. :r :r :r

Ketika jam menunjukkan 15.30 kami sekeluarga pamit kepada Paklek Hari.Eh tapi sebelum kami pulang anak-anak kecil diberi sawiran (Uang saku/Ang Pao) oleh Paklek Hari.Tiap anak diberi sawiran Rp. 20.000 ,baik yang anak kecil maupun yang sudah dewasa bahkan aku juga dapat lho!! :p .
Lumayan buat jajan :D :D :D :D :D :D .Setelah itu kami pulang ke rumah masing-masing untuk melakukan aktivitas yang lainnya.Aku berharap tiap tahun keluargaku mengadakan acara seperti ini setiap tahunnya,agar silahturahim tetap terjaga. :d :d :d

0 komentar: